Nanam Bareng, pertanian Holtikultura Organik (Smart Environment)

Demplotisasi pertanian holtikultura organic dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai demplot didesa orong bawa kecamatan utan kabupaten sumbawa. Luas lahan pertanian di desa orong bawa sekitar 100+ Hektar dan ini merupakan potensi alam yang dimiliki oleh desa orong bawa.

Follow akun instagram : duta_digital_sumbawa

Demplotisasi pertanian holtikultura organic dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai demplot didesa orong bawa kecamatan utan kabupaten sumbawa. Luas lahan pertanian di desa orong bawa sekitar 100+ Hektar dan ini merupakan potensi alam yang dimiliki oleh desa orong bawa.

Selain hasil produksi yang lebih banyak dari padi dan jagung, holtikultura juga sangat menjanjikan. Kedepannya kita akan kembangkan dengan teknologi tepat guna. “Ungkap Iqbaluddin Huzaini Duta Digital Sumbawa

Agenda nanam bareng holtikkultura ini diikuti oleh Tim STAIS Sumbawa dan Aparatur pemerintah desa orong bawa, pemuda orong bawa dan pendamping pertanian kecamatan utan. Agenda nanam bareng ini berlangsung dengan khidmat dan penuh suka cita.

Perkenalan lebih jauh tentang pertanian holtikultura, Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari kata “hortus” dan “cultura”. “Hortus” dalam bahasa Yunan memiliki arti tanaman kebun. Sedangkan “cultura” atau “colere” berarti budidaya.

Jadi, secara sederhana pengertian hortikultura adalah budidaya tanaman kebun. Secara lebih luas, istilah tersebut mengacu pada budidaya tanaman kebun dengan teknik yang modern dan meliputi beberapa cakupan kerja.

Area kerjanya antara lain meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, memproduksi beragam komoditas tumbuhan, pemberantasan hama serta penyakit, pemanenan, pengemasan produk, hingga pada akhirnya pendistribusian secara massal. Metode pertanian modern ini dilakukan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan pangan hingga obat-obatan. Selain itu, komoditas dari metode pertanian tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan estetika seperti tanaman hias.

Budidaya hortikultura biasanya dilakukan untuk produksi dalam skala besar. Yakni bertujuan memenuhi permintaan pasar. Pada umumnya, pemilihan komoditas tanaman didasarkan pada nilai ekonomis yang tinggi. Di samping itu, jenis tanamannya juga memiliki peluang atau potensi pasar cukup besar sehingga menunjang kegiatan ekonomi yang bersifat komersil. Komoditas tanaman ini juga memiliki potensi produksi yang terbilang tinggi.

Bukan hanya untuk kebutuhan produksi komersil, tidak sedikit juga yang melakukan budidaya komoditas hortikultura dalam skala lebih kecil seperti rumah tangga. Caranya mulai dari menyemai benih, membuat bibit, perawatan, hingga panen. Holtikultura dapat memanfaatkan pekarangan atau lahan pribadi untuk membudidayakan tanaman berupa sayuran dan buah yang nantinya dapat dikonsumsi sendiri. Dengan demikian, horticulture memberikan manfaat lebih bagi pembudidayanya.

LINK TERKAIT